Sering hati ini berkata, jika suatu saat ini terjadi aku pasti kuat,
tapi tak dinaya hati ini berkhianat, ternyata ia tidak mudah menerima.
Seharusnya aku sudah tau dari awal, sejak engkau memberikan tanda,
tapi keegoisan remajalah yang membuatku tak ingin menanggapinya.
Sering kau berkata bahwa umurmu tak panjang lagi.
Sering kali kau ucapkan Alhamdulillah bisa bertemu denganku lagi
dan sambil menangis kau selalu mendoakan .
Tapi sungguh, berita itu terlalu mengejutkan.
Bukannya aku tak ikhlas.
Bukannya aku tak terima.
Tapi ini terlampau cepat, terlampau mendadak.
Bukankah aku berjanji akan membawamu berkunjung ke rumah Allah?
Janji itu masih kosong
Apa kau sudah lelah menunggu janji itu?
Apa kau sudah lelah menunggu janji itu?
Aku tahu semuanya akan kembali lagi KepadaNya, begitu pula engkau.
Dan ini saatnya; jalan yang terbaik yang telah disiapkan Sang Maha Pencipta.
Sekarang engkau tak sakit; tak lagi mengeluh nafasmu tersengal.
Dan ini saatnya; jalan yang terbaik yang telah disiapkan Sang Maha Pencipta.
Sekarang engkau tak sakit; tak lagi mengeluh nafasmu tersengal.
Engkau sudah sehat sekarang.
Tak akan lagi ada obat-obatan yang harus kau minum setiap harinya.
Tak akan lagi ada obat-obatan yang harus kau minum setiap harinya.
Hei, engkau sudah sehat kan?
Benar, kau sudah sehat
Sekarang aku tak mau menangis.
Aku berjanji tak akan ada air mata lagi.
Aku berjanji tak akan ada air mata lagi.
Aku tegar dan aku ikhlas.
Innalillahi rojiun...
Innalillahi rojiun...
Innalillahi rojiun...
Meski duniaku dan duniamu kini sudah berbeda
Meski aku tak bisa mengantar engkau ke tempat peristirahatan
tapi aku percaya pada akhirnya kita akan berjumpa
tentunya di Surga sang Khalid
Surganya Allah bersama para Nabi dan sahabat-sahabatnya
Aamiin....
Aamiin ya rabbal alamin.
Aamiin ya rabbal alamin.
Selamat Jalan...
Selamat Jalan Mbah Kong-ku sayang, kakek terhebat
Lita sayang mbah Kong, terima kasih sudah merawat Lita selama 20 tahun ini.
Terima kasih.....
Terima kasih.....
16 April 2013
9.00 PM